ask.fm Twitter Facebook Polyvore
Rock&Roses
entries profile tagboard links



Minggu, 17 Oktober 2010
Cerita Cinta Pelatnas part 1 @06.57

Vita Marissa
Udara yang cukup dingin disini. Aku mencoba menarik jaketku. Malam di kota Tokyo sangat dingin. Aku masih terus berjalan kearah Bus yang berisi teman temanku di pelatnas cipayung.
”greys, gue bisa duduk disini nggak?”
” aduh maaf nih ci. Disini ada Ci Mei” kata anak itu sopan kepadaku.

Cici. Civit ataupun Civita. Panggilan yang selama ini melekat pada aku. Menurutku, aku bukan orang Asia Timur seperti Cina akupun bukan orang keturunan Cina. Tapi, memang sih mataku ini agak sipit -_-

Aku memutuskan duduk didekat Alvent.
” vent, gue boleh duduk sini?”
”silakan. Duduk gih. Kursi ekskutif nih” jawabnya Pede.
”ekskutif????” tanyaku heran
”duduk deket gue itu sama aja duduk di bangku eksekutif gitu vitaaaaa”
”hah? Nggak salah gituuu?”
”nggaklah. Gue kan ganteng. HAHHAHAHA”
”WUEKS!!!”

Alvent Yulianto

Aku sudah lama memendam perasaanku terhadap Vita. Aku ingin sekali dari dulu menjadikannya kekasih. Tapi, ternyata Rian, sahabatku telah menjadi pacar Vita. Sebenarnya cemburu melihat mereka. Sekarang, vita sudah putus dengannya. Aku lebih bebas untuk mendekati vita.

”Vent, kok diem aja? Pasti mikirin gue yak?” tebak vita sekenanya
”idih, ngapain. Gue mikirin, besok kita makan apa di pesawat”
”GUBRAK!”
”kenapa? Emang aneh gitu Vit?”
”BANGETTTTT! YA TUHAAAAAAAAN~”
”heheh. Maklum otak gue lagi nggak beres gitu.”

*esok hari sesampainya di Indonesia*

Seluruh penghuni Pelatnas disuruh untuk beristirahat. Alvent hanya termenung dikamar untuk memikirkan caranya untuk mendapatkan Vita Marissa. Yoke teman sekamarnya sudah tau apa yang dipikirkan oleh Alvent.

”sudahlah vent. Jadi beban ntar. Jangan lo pikirin terus. Kalau jodoh pasti nggak kemana mana. Yakin deh”
”hmm. Tapi gue gak yakin aja sih sama Vita.”
”gak yakin?”
”gak yakin vita bakalan nerima gue.”
”setau gue, Rian pernah ngomong kalo selama mereka pacaran, vita sering ngomongin lo”
”hah? Wahahahahahahhaha xDD”
”idih, gila lu ketawa ketawa”
”ini seneng Yok. Gimana nggak kalo si Vita imut itu ngomongin gue mulu~~ HAHHAHAHA”
”ckckckc”
~dilain tempaaat~

”Tet, jalan yuk~”
”ayo ndra ayang. Mau kemana?”
”kemana aja buyeeeh~”
”ke Bioskooop!!”
”ajak yang lain yaa~”
“sipsippp~”

Butet, Hendra, Vita, Nitya, Ahsan, Greys, Shendy, Alvent, Vita, Age dan Pia pergi ke bioskop. Lalu mereka menonton film.
~ditengah pemutaran film~

”AAAAAAAAAAAAAH!!!” jerit Vita refleks karena ketakutan. Vita pun tak sengaja memeluk Alvent. Pia yang ada disebelahnya langsung memotret kedua couple itu. Tentunya secara diam diam. Pia tdk mau kalau mereka berdua marah besar kepadanya. Pia membayangkan kalau dua badan besar Vita dan Alvent menghajar badannya yang kecil mungil seperti Barbie (?)

”Vit, lo meluk gue. Lepasin gih. Ntar jadi fitnah”
”ehm, sorry ya Vent. Soalnya biasanya gue pergi sama Rian. Jadi kalo kenapa kenapa ada rian”

Rian. Rian. Rian. Kepala Alvent sudah mumet mendengarnya.

”Vit.........”

TO BE CONTINUED