Rabu, 22 Agustus 2012
@05.13
Pernahkah kau merasa ketakutan akan kehilangan?
Kehilangan sesuatu yang sangat berharga untuk kehidupanmu. Sesuatu yang sederhana, namun berarti.
Aku takut. Aku takut jatuh, dan berkecimpung didalam sesuatu hal sederhana. Hal sederhana yang ribet dan memusingkan.
Aku benci. Aku benci ketika aku harus terperosok didalam jurang ketika aku sudah jatuh dan berkecimpung didalam hal itu. Aku benci harus jatuh ke perasaan yang lebih dalam.
Aku murka. Aku murka ketika aku terperosok dalam jurang itu, aku harus menerima siksaan pahit, menerima tusukan tusukan yang menancap di hati. Aku murka ketika semuanya terjadi pada diriku.
Namun aku harus bahagia ketika kau datang menenangkanku, membuatku melupakan kebencianku dan menghilangkan ketakutanku atas semua ini. Aku akan bahagia menerima perlakuan baikmu.
Namun, aku akan kecewa ketika saatnya datang. Saat dimana kau lupa, dan tinggalkan aku. Di saat aku sedang terlena dan tenggelam di perasaanku. Atau di saat aku sedang mendaki ke puncak perasaanku padamu. Aku akan kecewa ketika kau hempaskan aku hingga tak berdaya. Aku akan kecewa ketika aku bangun dan menemukan kau berada di sisi lain dan mendapatkan seseorang yang lebih kuat.
Aku harus kuat. Aku harus kuat ketika kau pergi dengan segala hal dan memori yang kau tinggalkan salinannya dalam jiwa dan pikiranku. Aku harus kuat melihat kau pergi dan mendapatkan pengganti.
Aku harus bangkit. Aku harus dan wajib bangkit dari keterpurukanku. Dari jatuhnya aku ketika mendaki puncak perasaan dan dijatuhkan semena mena.
Aku harus bisa. Aku harus bisa menunjukkan pada semua kalau aku kuat. Aku telah bangkit. Dan aku bisa melakukan semuanya tanpa dibantu oleh sesosok yang dulu menghempaskan seluruh impianku.
I'll have no regret to move on. Because someone better than you is available. You'll have a regret to leave me, because someone who understand you the most, is just me.
Label: Curahan hati ripsi, kegalauan ripsi
